Thursday, July 3, 2014
On 9:26 PM by Studio 3B Kedu No comments
Ekonomi
Karakteristik kegiatan perekonomian yang paling menonjol di
Kecamatan Kedu adalah pada kegiatan pertanian, peternakan, dan industri.
a. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi di Kecamatan Kedu
Kondisi perekonomian di Kecamatan Kedu dapat direpresentasikan salah satunya melalui pertumbuhan ekonomi dan kontribusi sektor dalam Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Kedu tahun 2007-2011.
Tabel
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kecamatan Kedu
Tahun 2007 – 2011 (Juta Rupiah)
Sumber: BPS Kabupaten Temanggung, 2013
Pada
tahun 2007-2011 pertumbuhan ekonomi Kecamatan Kedu mengalami fluktuasi yang
signifikan. Kondisi tersebut nampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2009 hingga mencapai 8 persen dari tahun 2008 yang hanya meningkat 2
persen, kemudian kembali menurun pada tahun 2010 dengan total pendapatan
regional pada tahun 2009 sebanyak Rp 160,595.65 juta,
dibandingkan dengan Kabupaten Temanggung yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang
stabil rata-rata sebesar 4 persen.
b. Struktur dan Distribusi Sektor Ekonomi di Kecamatan Kedu
Struktur ekonomi Kecamatan Kedu pada tahun 2011 didominasi oleh sektor
pertanian sebesar 32,47%. Struktur sektor pertanian di Kecamatan Kedu terbagi
kedalam 5 kategori yaitu tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan rakyat,
peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan. Kategori tanaman bahan
makanan mampu memberikan dukungan sebesar 79%, tanaman perkebunan rakyat
memberikan dukungan sebesar 5%, peternakan dan hasil-hasilnya sebesar 14%,
kehutanan dan perikanan masing-masing sebesar 0% dan 2% bagi struktur
perekonomian terutama sektor pertanian di Kecamatan Kedu.
Perkembangan
distribusi sektor ekonomi yang paling menonjol adalah sektor pertanian dan
industri dengan proporsi masing-masing memberikan kontribusi sebesar 36% dan
24%.
c. Sektor Ekonomi Unggulan di Kecamatan Kedu
Sektor unggulan
yang dimiliki oleh Kecamatan Kedu adalah sektor pertanian dan industri.
a) Sektor Pertanian
Kecamatan Kedu memiliki karakteristik fisik alamiah
dan demografi yang sangat mendukung adanya aktivitas dan produktivitas
pertanian yang melimpah. Oleh karena itu, Kecamatan Kedu memiliki
komoditas-komoditas unggulan yang dimanfaatkan penduduk untuk menunjang
kehidupan sehari-hari. Karakteristik komoditas pertanian di Kecamatan Kedu
terbagi kedalam tiga musim tanam, yaitu musim tanam I Bulan Januari – April,
Musim Tanam II yaitu Bulan Mei – Agustus, dan Musim Tanam III yaitu Bulan
September – Desember.
Peta disamping menunjukkan komoditas pertanian pada
Musim Tanam I yaitu Bulan Januari – April. Pada Musim Tanam 1, Kecamatan Kedu
memiliki karakteristik komoditas pertanian tanaman pangan dan sayuran. Tanaman
pangan dan sayuran pada musim ini terdiri dari Brokoli, Padi, dan Jagung yang
tersebar di seluruh desa di Kecamatan Kedu.
Peta
disamping menunjukkan tingkat produksi tanaman padi di Kecamatan Kedu. Tanaman
Padi merupakan jenis komoditas tanaman pangan yang ditanam diseluruh wilayah di
Kecamatan Kedu. Hal tersebut juga dapat ditinjau berdasarkan hasil
produksi padi tertinggi berada di Desa Kedu, Danurejo dan Desa Mojotengah
yaitu sebesar 9%-13% dari total produksi sebanyak 11.712 ton dengan luas panen
sebesar 1.832 Ha.
Berikut ini merupakan Diagram Rantai Nilai (Value Chain)
Tanaman Padi
Rantai nilai tanaman padi di Kecamatan Kedu menggambarkan alur nilai tambah
dan proses produksi dalam menunjang kegiatan ekonomi penduduk di Kecamatan
Kedu. Berdasarkan diagram diatas, maka dapat diketahui input produksi berupa
benih/bibit diperoleh dari luar Kecamatan Kedu yaitu Kecamatan Parakan dan
bantuan dari kelompok tani, kemudian proses produksi dilakukan dengan metode
tumpang sari dan ditanam selama 4 – 6 bulan. Hasil produksi yang diperoleh
petani rata-rata sebanyak 6-8 ton/tahun/petani.
Pada Musim Tanam II yaitu Bulan Mei-Agustus, Kecamatan Kedu memiliki
karakteristik komoditas pertanian tanaman perkebunan, pangan dan sayuran.
Tanaman perkebunan merupakan tanaman yang mayoritas ditanam di Kecamatan Kedu
berupa tanaman tembakau, sementara tanaman sayuran yang ditanam adalah tanaman
cabai dan tanaman pangan adalah tanaman jagung.
Berikut ini merupakan Diagram Rantai Nilai (Value Chain)
Tanaman Tembakau
Rantai nilai tanaman tembakau diatas menggambarkan nilai tambah dan proses
produksi tanaman tembakau yang berlangsung di Kecamatan Kedu dan diluar
Kecamatan Kedu berdasarkan hasil wawancara kepada para ahli (petani tembakau)
di Kecamatan Kedu. Input produksi tanaman tembakau berupa bibit saprotan
diperoleh petani tembakau dari industri saprotan di luar Kedu yaitu dari
industri saprotan di Kecamatan Parakan. Kemudian para petani menlakukan proses
penanaman hingga pemanenan selama tiga bulan yaitu Bulan Mei – Agustus.
Tembakau Temanggung memiliki beberapa varietas lokal menurut sebutan
masyarakat setempat, yaitu
Tata niaga tembakau di Kecamatan Kedu maupun di Kabupaten Temanggung masih
menggunakan sistem monopsoni, yaitu penjual dengan jumlah banyak dengan jumlah
pembeli yang sedikit. Hal ini dikarenakan produksi rokok kretek lebih sedikit
dibandingkan dengan petani produsesn tembakau. Terlebih, produksi tembakau pada
dasarnya dipengaruhi oleh luas lahan dan jumlah tanaman yang ditanam per luasan
tersebut.
Pada Musim Tanam III yaitu Bulan September-Desember, Kecamatan Kedu
memiliki karakteristik komoditas pertanian yang lebih beragam disetiap desanya.
Tanaman perkebunan merupakan tanaman yang mayoritas ditanam di Kecamatan Kedu
berupa tanaman tembakau dan kopi, sementara tanaman sayuran yang ditanam adalah
tanaman cabai dan tanaman pangan adalah tanaman jagung.
Peta disamping menunjukkan tingkat produksi kopi di Kecamatan Kedu.
Berdasarkan karakteristik ketinggian tempat, maka di Kecamatan Kedu hanya mampu
memproduksi kopi jenis robusta. Produksi kopi robusta di Kecamatan Kedu pada
tahun 2012 tercatat sebanyak 138,97 Ton dengan luas lahan panen seluas 132 Ha,
sehingga produktivitas Kopi di Kecamatan Kedu sebesar 0,95 Kw/Ha.
b) Komoditas Peternakan dan Hasil-Hasilnya
Selain sektor pertanian Kecamatan Kedu juga memiliki prospek pada sektor peternakan. Hal tersebut diindikasikan dengan banyaknya masyarakat yang memelihara hewan ternak mulai dari ternak besar sampai ternak unggas sebanyak 571 peternak.
c) Sektor Industri Pengolahan
Sektor industri
pengolahan merupakan sektor yang memberikan kontribusi sebesar 22% dari total
PDRB Kecamatan Kedu. Sektor tersebut juga didukung oleh tingginya partisipasi
penduduk yang bermata pencaharian pada sektor industri pengolahan yang
memberikan proporsi sebesar 20% dari 30.986 jiwa penduduk yang bekerja.
Berdasarkan peta persebaran sentra industri diatas menunjukkan
adanya aglomerasi sentra industri di kawasan perkotaan (Desa Danurejo, Kedu,
Mergowati, dan Desa Kundisari). Hal ini diindikasikan karena adanya kemudahan
aksesibilitas dan kelengkapan sarana dan prasarana. Sektor industri
pengolahan di Kecamatan Kedu terbagi menjadi 3 jenis, yaitu industri besar
dengan tenaga kerja >100 pekerja sebanyak 2 unit, industri sedang dengan
tenaga kerja antara 20-99 pekerja sebanyak 1 unit, dan industri kecil dan rumah
tangga dengan jumlah tenaga kerja antara 1-19 pekerja sebanyak 1345
unit. Industri pengolahan merupakan salah satu sektor basis di Kecamatan
Kedu. Hal ini juga didukung oleh keberadaan sejumlah sentra industri yang
ditemui hampir di seluruh wilayah Kecamatan Kedu. Sentra industri yang paling banyak
ditemui adalah sentra industri keranjang tembakau. Berikut ini merupakan
diagram Rantai Nilai Keranjang Tembakau.
Berikut adalah diagram rantai nilai sentra
industri rajutan di Kecamatan Kedu
d) Tingkat Pendapatan Penduduk
Berdasarkan diagram disamping, tingkat pendapatan penduduk Kecamatan Kedu
tergolong rendah dan tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar penduduk jika mengacu
pada regulasi penetapan Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Temanggung pada
tahun 2014 sebesar Rp 1.050.000,00/bulan.
Berdasarkan pada Peta O/D pekerjaan penduduk diatas
maka dapat diketahui bahwa terjadi interaksi yang besar antara Kecamatan Kedu
dengan kecamatan di sekitarnya. Interaksi terbesar terjadi antara Kecamatan
Kedu dengan Kecamatan Temanggung, hal tersebut disebabkan karena adanya daya
tarik Kecamatan Temanggung sebagai ibukota Kabupaten Temanggung dengan skala pelayanan
PPW menyebabkan besarnya interaksi antar kecamatan. Selain itu, juga terjadi
tingginya pola interaksi antar desa, terutama interaksi dengan desa-desa yang
memiliki sifat perkotaan seperti Desa Kedu, Mojotengah, dan Desa Candimulya.
Berdasarkan pada Peta O/D pekerjaan penduduk diatas
maka dapat diketahui bahwa terjadi interaksi yang besar antara Kecamatan Kedu
dengan wilayah lain di luar Kabupaten Temanggung. Interaksi yang terjadi antara
Kecamatan Kedu dengan 3 kabupaten di sekitar Kabupaten Temanggung terjadi
karena adanya aktivitas perekonomian seperti distribusi hasil pertanian,
pekerjaan penduduk dan sumber bahan baku untuk kegiatan pertanian dan industri
pengolahan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Popular Posts
-
Peta Kondisi Fisik Kabupaten Temanggung Peta Administrasi Kabupaten Temanggung Peta Klimatologi Kabupaten Temanggung Peta H...
-
Peta Kondisi Fisik Wilayah Meso Peta Administrasi Wilayah Meso Peta Klimatologi Wilayah Meso Peta Kondisi DAS Wilayah Meso ...
-
Karakteristik Fisik Kecamatan Kedu 1. Topografi Kondisi topografi di Kecamatan Kedu memiliki beberapa tingkat kelerengan yang cukup...
-
Laporan Akhir Studio Proses Perencanaan 3B BAB I BAB II BAB III BAB IV
-
1. Fisik Dan Sumberdaya Alam Kecamatan Kedu memiliki topografi yang relatif datar antara 0-8%, 8-15%, dan 15-25%.Kecamatan Kedu j...
-
Permasalahan yang terdapat di Kecamatan Kedu yang akan dibahas pada laporan akhir ini adalah seluruh permasalahan ditin...
-
Peta Kondisi Fisik Kecamatan Kedu Peta Litologi Batuan Kematan Kedu Peta Hidrologi Kecamatan Kedu Peta Kelerengan Kecamatan Ke...
-
Ekonomi Karakteristik kegiatan perekonomian yang paling menonjol di Kecamatan Kedu adalah pada kegiatan pertanian, peternakan, dan in...
-
1. Kepadatan dan Distribusi Penduduk Kecamatan Kedu memiliki jumlah penduduk sebanyak 55.368 jiwa yang terdiri dari 27.861 jiwa p...
-
Contoh Desain Contoh Transisi Bab Contoh Layout Laporan Contoh Layout Laporan ( potrait ) Contoh Layout Laporan ( landsc...
0 comments:
Post a Comment